Popular Posts
-
tarian tor-tor dalam demonstrasi masalah GKI Yasmin oleh warga dari lintas agama PLURALISME- kata ini rasanya tempat untuk menggambarka...
-
Bob Tutupoli dan Widuri adalah satu kesatuan yang tak terpisah, lets sing a song :) Di suatu senja di musim yang lalu Ketika it...
-
Kemerataan pendidikan masih jadi masalah klasik bangsa ini. Potret di atas hanya salah satu wajah nyata pendidikan di Indonesia. O...
-
kita mulai catatan karya ini dengan satu persembahan senyuman.... mulailah dengan senyuman :D
-
Petak Sembilan, Jakarta All Religion S tem F rom O ne S ource, N amely God T he A lmighty, a nd I ntroduced F rom D...
Powered by Blogger.
Archive for 2013
tarian tor-tor dalam demonstrasi masalah GKI Yasmin oleh warga dari lintas agama |
PLURALISME- kata ini rasanya tempat untuk menggambarkan ilustrasi foto di atas. Pluralisme, di definisikan dari segi kebahasaannya berasal dari kata Plural, yang berarti beragam, dan Isme, yang berarti paham, jika digabungkan keduanya memiliki arti keberagaman paham, beragam pemahaman, atau bermacam-macam paham. Dalam konteks ilmu sosial, pluralisme bisa dikatakan sebagai interaksi beberapa kelompok yang saling bertoleransi dan hidup bersama tanpa menghasilkan sebuah konflik. Terkait dengan konteks agama, pluralisme agama masih menjadi polemik, karena faktanya, setiap agama dapat dikatakan sepakat untuk menolak paham pluralisme, karena mereka menganggap bahwa dengan pluralisme maka semua agama dinyatakan sama.
Indonesia sendiri punya Alm Gusdur yang terkenal sebagai tokoh pluralisme tanah air. Dalam iklim demokrasi, pluralisme memang dirasa aplikatif, selama tidak ada motif menggeser aqidah satu sama lainnya. Karena setiap agama, punya tatanan batasan sendiri akan hal itu.
Indonesia sendiri punya Alm Gusdur yang terkenal sebagai tokoh pluralisme tanah air. Dalam iklim demokrasi, pluralisme memang dirasa aplikatif, selama tidak ada motif menggeser aqidah satu sama lainnya. Karena setiap agama, punya tatanan batasan sendiri akan hal itu.
Bob Tutupoli dan Widuri adalah satu kesatuan yang tak terpisah, lets sing a song :)
Di suatu senja di musim yang lalu
Ketika itu hujan rintik
Terpukau aku menatap wajahmu
Di remang cahaya sinar pelangi
Lalu engkau tersenyum
Ku menyesali diri
Tak tahu apakah arti senyummu
Dengan mengusap titik air mata
Engkau bisikkan deritamu
Tersentuh hati dalam keharuan
Setelah tahu apa yang terjadi
Sekian lamanya engkau
Hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu
Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri
Indah bagai lukisan... oh sayang
Widuri
Bukalah pintu hati untuk ku
Widuri
Ku akan menyayangi
Sekian lamanya engkau
Hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu
Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri
Indah bagai lukisan... oh sayang
Widuri
Bukalah pintu hati untuk ku
Widuri
Ku akan menyayangi
Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri
Ketika itu hujan rintik
Terpukau aku menatap wajahmu
Di remang cahaya sinar pelangi
Lalu engkau tersenyum
Ku menyesali diri
Tak tahu apakah arti senyummu
Dengan mengusap titik air mata
Engkau bisikkan deritamu
Tersentuh hati dalam keharuan
Setelah tahu apa yang terjadi
Sekian lamanya engkau
Hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu
Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri
Indah bagai lukisan... oh sayang
Widuri
Bukalah pintu hati untuk ku
Widuri
Ku akan menyayangi
Sekian lamanya engkau
Hidup seorang diri
Ku ingin membalut luka hatimu
Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri
Indah bagai lukisan... oh sayang
Widuri
Bukalah pintu hati untuk ku
Widuri
Ku akan menyayangi
Widuri
Elok bagai rembulan... oh sayang
Widuri
sumber lirik: http://musiklib.org/Bob_Tutupoli-Widuri-Lirik_Lagu.htm
Kemerataan pendidikan masih jadi masalah klasik bangsa ini. Potret di atas hanya salah satu wajah nyata pendidikan di Indonesia. Otonomi daerah yang lama berjalan sebagai kebijakan demi terciptanya kesejahteraan rakyat belum maksimal menjalankan perannya. Sementara itu, kebijakan standarisasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dirasa kuang adil jika melihat pada pelayanan atas hak-hak masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang layak belum dapat dipenuhi seutuhnya. |